"Anggota DPR kan manusia juga, mungkin ada faktor lain atau segala macam. Karena iseng juga barang kali," kata Lulung, ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (13/5/2015).
Menurut Lulung, publik jangan lah langsung menghina jika memang benar ada pejabat yang menyewa PSK artis karena itu sudah masuk ranah privat. "Artinya kalau orang melakukan itu ada faktor-faktor yang barang kali kebutuhan," ujar dia.
Polikus PPP itu sendiri mengaku pernah ditawari layanan seks artis via pesan singkat (SMS). Namun, dia memilih tidak melandeni tawaran itu. Lulung pun mengklaim antimemakai jasa PSK karena alasan kesehatan.
"Tapi saya enggak pernah nerima tawaran segala macam itu, satu takut penipuan, dua pasti jablay, kotor lah. Kalau jablay kan kotor betul enggak? merusak. Kalau saya enggak pernah saya ledenin," tandas salah satu tokoh Tanah Abang itu.
Sebelumnya, Petugas Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel) menangkap artis Amel Alvi yang diduga terlibat praktik prostitusi online usai melayani pelanggan di sebuah hotel pada Jumat (8/5) malam. Untuk layanan "short time" antara 1 jam hingga 3 jam, artis itu memasang tarif sekitar Rp80 juta hingga Rp200 juta kepada para pelanggannya.
Robby Abbas (RA) alias Obbie, germo Amel Alvi dan artis lainnya itu mengaku memasang tarif hingga ratusan juta. Dia pun mengakui salah satu pelanggan yang kerap menyewa PSK yang di bawah koordinasinya, adalah kalangan anggota DPR. "Iya anggota DPR, ya beberapa kalangan lainnya," kata tersangka Obbie di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015).