Orang yang pertama kali menemukan ada jilbab dengan motif tidak senonoh itu adalah Dewi Lubis. Ia tidak sengaja menemukan motif tersebut pada jilbab yang sempat dikenakan oleh dirinya itu. “Jilbabnya sempat saya pakai. Tapi saya tidak menyadari kalau gambarnya justru orang t3l4nj4n9. Setelah tahu, saya tidak pernah pakai lagi,” ungkap Dewi, Selasa, 15 September 2015.
Dewi menuturkan sekilah tidak ada yang aneh denga motif unik yang ada pada jibab yang dibelinya disalah satu mall di Padang Sidempuan. Namun jika dilihat lebih teliti rupanya motif dalam jilbabnya itu adalah dua orang wanita t4npa bus4n4.
Gambar wanita t3l4nj4ng pada jilbannya itu baru bisa terlihat dari jarak dekat lantaran gambar tidak senonoh itu ada berada di tepian kain di antara dua garis motif kain. Dan parahnya lagi rupanya di jilbab yang dibelinya itu tidak hanya terdapat satu gambar tidak senonoh. Karena masih ada gambar seorang pria tengah bog!l sedang memgarahkan busur panah kearah atas.
Diakui oleh Dewi jika bahwa ia tidak mengetahui banyak apakah jibab yang dibelinya itu sengaja diberi motif dengan demikian atau karena alasan sebenarnya kain jilbannya itu tidak dihususkan untuk dijadikan bahan jilbab. Menurutnya motif tersebut terlihat seperti logo apabila dilihat dari jauh. “Dari jauh seperti gambar logo. Tapi kalau didekati, terlihat dua orang sedang t3l4nj4ng,” imbuhnya.
Terkait kasus tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan Zulfan Efendi Hasibuan langsung turun tangan dengan mengeluaran larangan agar jilbab dengan mutif serupa tidak lagi dijual belikan.
“Kami akan menyelidiki darimana muasalnya jilbab ini. Kami minta para pedagang untuk tidak menjualnya lagi,” kata Zulfan.
Untuk itu MUI setempat akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mengetahui jenis dan fungsi kain bergambar wanita t3l4nj4ng itu.